Kemajuan
ekonomi yang pesat di suatu negara memacu para pelaku bisnis untuk
mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi. Tujuannya tak lain untuk mencari
keuntungan sebesar-besarnya. Namu terkadang para pelaku bisnis lupa akan etika
bisnis yang berlaku hanya demi mencari keuntungan yang banyak untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
Di
Indonesia sendiri, masalah etika bisnis dan profesi merupakan isu yang menarik
untuk melakukan kepentingan riset. Terdapat beberapa perguruan tinggi di
Indonesia yang mengajarkan mata kuliah etika bisnis dan profesi.
Perkembangan
etika bisnis dan profesi di Indonesia (profesi akuntan) di mulai pada masa
kolonial Belanda. Berkembangnya profesi akuntan di Indonesia bersamaan dengan
pasar modal dan dunia usaha di Indonesia. Untuk itu, profesi akuntan memerlukan
kepercayaan dari masyarakat untuk menjalankan pekerjaannya sebagaimana
mestinya.
PERKEMBANGAN
ETIKA BISNIS
Sepanjang
sejarah, kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan
etika. Perhatian etika untuk bisnis seumur dengan bisnis itu sendiri. Sejak
manusia terjun dalam perniagaan, disadari juga bahwa kegiatan ini tidak
terlpeas dari masalah etis. Misalnya, sejak manusia berdagang ia tahu tentang
kemungkinan penipuan. Dalam teks-teks kuni sudah dapat dibaca teguran kepada
pemiliki toko yang menipu dengan mempermainkan timbangan. Pedagang yang menipu
langganan dengan menjual barangnya menurut pengukuran berat yang tidak benar,
berlaku tidak etis. Aktivitas perniagaan selalu berhubungan dengan etika,
asrtinya selalu harus mempertimbangkan apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan. Memang benar, sejak ditemukannya bisnis, etika sudah mendampingi
kegiatan manusiawi ini.
PERKEMBANGAN
ETIKA PROFESI
Penegakan
etika profesi saat ini menjadi suatu hal yang mendesak. Kemungkinan penuntutan
lewat jalur hukum harus diatur, sehingga proses pertanggungjawaban bisa
dipilahkan ke profesi dan masyarakat. Selama ini, tuntutan dibatasi oleh
profesi, dalam astian sepanjang aturan profesi dipatuhi maka akuntan dianggap
sudah memenuhi kewajiban baik secara profesi maupun kemasyarakatan. Hal ini
telah dinilai tidak wajar, sehingga masyarakat menuntut, khususnya terkait dengan
likkuidasi perbankan, agar akuntan pemeriksa bisa dituntut di jalur hukum.
Profesionalisme profesi yang dalam hal ini terkait dengan kejujuran, keahlian,
dan pribadi telah dituntut untuk dapat dibawa sebagai kredibilitas profesi di
mata prosedur hukum masyarakat. Jadi yang diminta sebenarnya adalah perubahan
dari sekedar moralitas menjadi realitas hukum masyarakat.
PERKEMBANGAN
TERAKHIR DARI ETIKA BISNIS DAN PROFESI
Etika
dalam dunia bisnis diperlukan untuk menjaga hubungan baik dan fairness dalam
dunia bisnis. Etika bisnis mencapai status ilmiah dan akademis dengan identitas
sendiri, pertama kali timbul di amerika srikat pada tahun 1970-an.
Untuk
memahami perkembangan etika bisnis De George membedakannya kepada lima periode
:
1. Situasi
Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato,
Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya
mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana
kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur. Pada masa ini masalah moral
disekitar ekonomi dan bisnis disoroti dari sudut pandang teologi.
2. Masa
Peralihan: tahun 1960-an
Pada saat ini terjadi perkembangan baru
yang dapat disebut sbagai prsiapan langsung bagi timbulnya etika bisnis.
Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS),
revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment
(kemapanan).. Pada saat ini juga timbul anti konsumerisme. Hal ini memberi
perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan memasukan
mata kuliah baru ke dalam kurikulum dengan nama busines and society and
coorporate sosial responsibility, walaupun masih menggunakan pendekatan
keilmuan yang beragam minus etika filosofis.
3. Etika
Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Terdapat dua faktor yang mendorong
kelahiran etika bisnis pada tahun 1970-an yaitu:
sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis terjadinya krisis moral yang dialami oleh dunia bisnis.\
sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis terjadinya krisis moral yang dialami oleh dunia bisnis.\
Pada saat ini mereka
bekerja sama khususnya dengan ahli ekonomi dan manejemen dalam meneruskan
tendensi etika terapan. Norman E. Bowie menyebutkan bahwa kelahiran etika
bisnis ini disebabkan adanya kerjasama interdisipliner, yaitu pada konferesi
perdana tentang etika bisnis yang diselanggarakan di universitas Kansas oleh
philosophi Departemen bersama colledge of business pada bulan November 1974.
4. Etika
Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai
ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Hal ini pertama-tama
ditandai dengan semakin banyaknya perguruan tinggi di Eropa Barat yang
mencantumkan mata kuliah etika bisnis. Pada taun1987 didirkan pula European
Ethics Nwork (EBEN) yang bertujuan menjadi forum pertemuan antara akademisi
dari universitas, sekolah bisnis, para pengusaha dan wakil-wakil dari
organisasi nasional dan internasional.
5. Etika
Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin , ASIA,
Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian
etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di
Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human
values yang didirikan oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen di
Kalkutta tahun 1992. Telah didirikan International Society for Business,
Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Karena
kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang
diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang
berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian.
berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalahgunaan keahlian.
Di
indonesia sendiri pada beberapa perguruan tinggi terutama pada program
pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika bisnis. Selain itu bermunculan
pula organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian khusus tentang etika
bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha indonesia (LSPEU
Indonesia) di jakarta.
Sumber: